Wednesday, January 12, 2011

Smart! Smoke

Sambil ngopi, selain baca buku atau majalah, hal yang paling enak dan paling sering saya lakukan adalah sambil merokok. Setelah memesan segelas americano panas, lalu saya nyari tempat duduk yang paling nyaman buat tempat menyangga pantat.

Di kedai kopi dengan logo burung merak itu, disediakan ruang khusus buat mereka yang merokok. Memang masih banyak kursi kosong diruangan tersebut, tapi saya hanya tertuju pada satu kursi yang paling menarik perhatian saya yang berada di pojok ruangan persis di sebelah jendela. Nggak lama setelah menyingkirkan nampan bekas pengunjung sebelumnya yang masih berada di meja, kemudian saya cari posisi supaya pantat ini nyaman sama kursi sofa kecil, dan baru saya sadar ternyata di lantai persis di bawah meja dan kursi itu begitu banyak abu rokok yang bertebaran. Heran. Konyol. Hal yang paling konyol adalah di nampan bekas pengunjung sebelumnya ada sebuah cup kecil tempat untuk gula cair yang disulap jadi asbak yang puntung-puntung rokoknya sudah menyembul keluar. Lalu kenapa mesti anda atau saya membuang abu rokok tepat ke atas lantai? Bukan hanya lantai yang menjadi kotor, sofa kecil itu pun ikut kena akibatnya.

Nggak lama setelah itu, satu pelayan datang menghampiri saya, "Permisi, saya angkat ya nampannya." "Oke silahkan." Pelayan itu mengangkat nampan bekas pengunjung sebelumnya yang masih berantakan di meja saya, sekitar dua menit setelah itu pelayan itu kembali lagi sambil membawa sapu kemudian kembali meminta ijin pada saya untuk membersihkan abu rokok yang berserakan di bawah meja saya, kemudian saya iseng nanya dia, "Banyak yang begini mas?" "Iya mas, padahal udah dikasih asbak, tapi tetep aja buang abu nya ke lantai." jawab si pelayan tadi dengan raut muka agak kesal. Saya cuma bisa memberi si pelayan itu senyum plus ucapan terima kasih.

Saya pernah suatu kali ditegur oleh turis bule ketika saya buang puntung rokok seenaknya, dia bilang "He.. He.. You can't do that." Rasanya? Malu gak karuan. Apalagi saya buangnya tepat ke tengah laut, mau diambil lagi juga gak bisa (gak bisa berenang maksudnya) dan biarpun saya ambil lagi juga tetep gak bisa mengembalikan rasa malu saya. Sejak saat itu saya sadar, banyak aturan tidak tertulis tentang etika merokok. Pernah juga ada teman yang kesal kalau sedang duduk bersama perokok yang menyemburkan asap tepat ke mukanya! Be smart when you smoke!

By the time I write this post, there's a response to my post. (Wow!) As life always have two sides, head and tail, good and bad, yin and yang, beauty and the beast (huh?) this is a great way to make me concern about a phrase "smoking kills" -thanks for your response- :) oh, can I get that Death's-Head Ashtray for my upcoming birthday present? ;p

2 comments:

Laxter said...

"hey... where did your cigarette go"?

Hansel Mario said...

"ummm.. i just throw it away. my bad."