Tuesday, April 20, 2010

Menjajal Nyali di Monas

Sabtu, 17 April 2010 batu- batu besar menjulang tinggi dengan beraturan di sekitar Monumen Nasional. Batu-batu dengan variasi bentuk dan ukuran yang boleh dibilang besar itu adalah rintangan yang harus dilalui peserta lomba Jakarta Crawling Competition 2010. Acara ini digelar oleh Panca Gemilang Enterprise, bekerjasama dengan Pemda DKI, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Indonesia Off-Road Federation (IOF).

Lomba yang memperebutkan hadiah uang tunai jutaan Rupiah ini digelar sejak pagi hari. Sesuai rencana, lomba ini dibagi menjadi lima obstacle yang harus dilalui oleh masing-masing peserta yang dibagi dalam dua hari penyelenggaraan. Sebanyak 19 peserta ikut serta dalam lomba yang berkelas nasional ini. Selain untuk crawler, lomba ini juga dibuka untuk kalangan eksekutif dengan pesertanya adalah pejabat dari Pemda DKI, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Kodam Jaya.

Siang itu matahari kurang bersahabat, dengan panas terik matahari, peserta lomba rela menunggu giliran mereka beraksi di tenda-tenda yang disediakan oleh pihak panitia. Panas matahari tidak membuat antusias warga Jakarta yang ingin menonton langsung atraksi para crawler yang jarang kita lihat secara langsung khususnya di Jakarta.

Kegiatan ini mengutamakan kecepatan crawler untuk melewati track yang disediakan dengan dipandu oleh dua orang spotter dari masing-masing tim. Setiap crawler dipanggil bergantian untuk dapat beraksi diatas tumpukan batu-batu besar yang telah disiapkan panitia. Dengan kendaraan 4x4 yang digunakan, setiap peserta harus teliti dengan jalur yang akan mereka lalui, sekecil apapun kesalahan yang mereka buat dapat berakibat fatal. Jadi lomba ini tidak asal cepat.




Beberapa peserta mengalami kesulitan dalam mengatasi lintasan mereka, tidak jarang peserta harus berhenti ditengah track untuk kembali memastikan jalur yang mereka tempuh aman. Dalam setiap obstacle, panitia memasang bendera-bendera kecil yang digunakan sebagai tanda untuk tidak dilewati oleh peserta, tak jarang para peserta melindas bendera-bendera tersebut. Ada beberapa peserta yang tidak dapat melanjutkan obstacle, ada yang terguling saat menaiki batu-batu besar, ada pula yang megalami patah as roda belakang sehingga harus menggunakan mobil crane untuk mengangkut mobilnya.
Menjelang sore, pengunjung Monumen Nasional terlihat makin ramai, maklum saja karena malam itu adalah malam minggu. Penonton acara ini pun semakin membludak. Warga Jakarta seakan terhipnotis dengan atraksi para crawler yang begitu lincah menaiki batu-batu besar. Lomba ini pun sempat ditunda karena ada proses syuting program Ceriwis yang dipandu oleh Indra Bekti, Cici Panda, serta Ruben Onsu. Penonton semakin ramai. Salah satu host dari program tersebut juga ikut mencoba crawling, Ruben Onsu menaiki bebatuan diiringi tepuk tangan penonton yang hadir.
Selepas istirahat, lomba dilanjutkan kembali pada pukul 18.30 WIB. Sebelum lomba berlanjut, beberapa crawler mempertunjukkan kebolehan mereka dan kemampuan mobil yang mereka kendarai.

Lomba yang berlangsung dua hari pada hari Sabtu dan Minggu ini, dijuarai oleh Widodo Teguh dari Pro Rock – Solo, Juara kedua diraih oleh Agus Darmawan dari tim Borneo Tuban, dan juara ketiga diraih oleh Jonathan dari 4×4 Specialist Jakarta.