Sunday, September 6, 2009

(Lesson 1) Kritik.

Seorang Crowley, Al Capone, atau Dutch Schultz seumur hidupnya tidak pernah mengaku bahwa mereka bersalah. Mereka adalah bandit yang kerap membunuh siapapun yang menghadangnya, bandit-bandit yang terkenal pada era mereka di setiap kota mereka masing-masing. Kebanyakan dari alasan yang mereka lontarkan saat ditanya oleh polisi mengapa mereka melakukan semua ini adalah "kami tidak bersalah, kami orang baik!" Sama seperti halnya Amrozi di negara kita ini. Meski ia adalah tersangka dalam kasus bom Bali, namun tingkah laku apa yang kita lihat di layar televisi ketika melihat segala berita tentang dia ? seolah tidak bersalah. Mereka yang mempunyai kesalahan saja tidak pernah menganggap mereka bersalah. Dan memang ternyata 99% dari manusia yang ada tidak pernah mengkritik diri mereka sendiri!

Kritik adalah sesuatu yang sia-sia. Kritik hanya akan membuat orang lain berada pada posisi defensif, mempertahankan segala aspirasi, pendapat, atau bahkan kesalahan mereka sendiri. Seekor binatang yang diberi hadiah apabila perilakunya baik akan lebih cepat berkembang serta belajar lebih efektif ketimbang binatang yang mendapatkan hukuman saat binatang tersebut melakukan perilaku yang buruk. Studi selanjutnya banyak yang mengatakan bahwa hal tersebut juga terjadi pada manusia. Dengan mengkritik seseorang, kita tidak membuat perubahan yang baik, malah sebaliknya kita membuat orang justru membenci kita. Hal ini pernah dialami oleh Abraham Lincoln ketika ia masih muda. Lincoln kerap kali membuat kritik terhadap semua orang yang tidak ia suka dengan membuat surat kaleng, kemudian menaruh surat-surat itu di tempat dimana surat itu mudah ditemukan. Suatu ketika ia membuat kritik keras kepada seorang politikus bernama James Shields. Shield mulai naik darah, serta merta ia mencari tahu siapa penulis surat -yang berisi kritik- tersebut. Terungkaplah ternyata memang Lincoln penulisnya, Shields kemudian menantang Lincoln untuk berduel. Tanpa disadari kritik yang keras kita lontarkan kepada siapapun akan selalu kembali menerpa kita layaknya burung merpati pos yang senantiasa akan kembali, juga siapa sangka kritik malah akan membuat posisi kita terancam oleh bahaya.

Saat ditanya "apa rahasianya sehingga anda bisa menjadi mahir dalam menangani hubungan dengan manusia?" Benjamin Franklin menjawab "saya tidak akan bicara hal buruk tentang seseorang. Dan saya hanya membicarakan hal yang baik tentang mereka semua." Pernah ada seorang mekanik yang salah mengisi bahan bakar sebuah pesawat tempur milik Bob Hoover, seorang pilot penguji pesawat. Dan Hoover bersama dua temannya hampir saja tewas karena kecelakaan pesawat seandainya ia tidak lihai mengendalikan pesawat yang tiba-tiba kedua mesinnya mati. Pasti semua orang mengharapkan Hoover mencaci, memaki dengan sumpah serapahnya kepada mekanik lalai itu, namun ternyata Hoover mendatangi lelaki muda itu seminggu setelah kejadian, kemudian merangkul pundaknya sambil berkata "saya percaya lain kali kamu tidak akan mengulanginya lagi, maka itu mulailah merawat pesawat F-51 saya besok."

Semua orang bodoh bisa mengkritik, mencerca, serta mengeluh- dan ironisnya memang hampir semua orang bodoh melakukan itu-.

Disadur dari buku Dale Carnegie.