Tuesday, May 3, 2011

Alamat Email

Kalo boleh dibilang, puluhan juta orang kini sudah familiar dengan surat elektronik atau kerap disebut email. Dari perhitungan kasar saya saja, menurut laman ini setidaknya ada 33 juta pengguna situs facebook. Belum lagi situs pertemanan lainnya yang sudah menjamur banyaknya. Mungkin beberapa dari anda juga sama seperti saya, punya beberapa alamat email sekaligus. Ternyata beberapa email yang saya miliki, cukup menggambarkan sebuah proses pendewasaan. Awal mula punya alamat email adalah nama email yang berbau karakter di film Lord of The Ring, plus angka favorit saya. Alamat yang kedua menggunakan nama saya, tapi tetap dengan embel-embel angka favorit juga. Nah, baru yang terakhir ini pakai nama depan dan nama tengah saya, hehehe.

Meminjam kata-kata dari seorang fotografer dengan ciri khas kumisnya yang tebal, 'fotografi adalah kedewasaan' tampaknya begitu juga dengan alamat email seseorang. Ketiga alamat email saya contohnya, pernah suatu kali saya harus berhubungan lewat email dengan orang yang mengharuskan saya untuk berbicara formal, tiga kata yang tertera di badan email itu sudah
bikin saya gak enak hati. Dear, Pak Eleven. !@#$%^&*()! Janji saya dalam hati, lain kali saya pakai alamat email ketiga saya saja. Secara langsung saya telah menimbulkan kesan tidak professional terhadap diri saya sendiri. Dulu saya kira alamat email saya itu keren, unik, atau benar-benar mencirikan saya, tetapi ternyata nama asli saya lah yang secara tepat mewakili pribadi saya.

Ada masanya saat saya tidak mengira bahwa dua alamat email saya berkesan tidak professional, yang saya kira hanya supaya tidak banyak orang mengetahui itu alamat email siapa. Ada pula waktu saya sekedar iseng belaka, saya membuatkan alamat email untuk teman saya yang tinggal di Sukabumi dengan alamat kidlikeearth@blabla.com yang jika diartikan secara tidak benar menjadi: anak suka bumi. Hehehehe.. Nah, bagaimana dengan alamat email anda?

***Beberapa jam setelah postingan ini, ternyata ada satu postingan lain yang buat saya tergelitik karenanya. Tidak jauh-jauh dari alamat email juga, kali ini postingan Didi Rul yang memuat tulisan temannya
Teguh Iskanto, mencuat ke permukaan. Tulisan tersebut mengenai Dialog antara Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) dengan Komisi VIII DPR-RI di Ruang Bhinneka Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, 30 April 2011

Lucu memang membaca posting tersebut, saya pun heran membacanya, sudah tidak tahu mesti berkomentar apalagi. Semoga anda sempatkan waktu untuk baca posting tersebut.