Monday, November 29, 2010

OXI




Sebelumnya emang saya udah janji sama orang ini kalo saya mau foto dirumahnya, tiba-tiba saya dateng dan dia setengah kaget soalnya baru tau kalo dia lah yang bakal jadi objek foto saya, dia pikir saya cuma mau foto keadaan ruangan yang berantakan. Karena emang udah jadi temen deket sejak sekolah, ya biarpun ditodong dia cuma jawab "yaudah teserah deh gue mau diapain". (SFX: yesss!)

Sebenernya foto-foto ini sekedar iseng, sekalian belajar. Kalo udah lama gak foto takut nanti lama-lama lupa caranya motret. Namanya Oksiano Kurnia Rachmadi, udah kenal kira-kira 9 tahun. Kenalannya juga cukup aneh, lagi asik becanda di waktu istirahat, dia lagi pegangan di besi pinggir balkon di depan kelas, saya dorong dari belakang. Lah tiba-tiba dia sesek napas, ah nyaris mati deh beneran. Akhirnya nyokapnya dateng ke sekolah menyelamatkan anaknya, dan menyerang si penyerang anaknya. Dari situ saya kenal sama Oksi.

Pria kurus nan penyakitan ini udah jadi lengket banget sama saya, bertahun-tahun sekelas sama dia, maen bola bareng terus, main band bareng, "join" rokok di wc, cuma berak aja sendiri-sendiri. Pernah suatu waktu semasa sekolah, kita disetrap disuruh nyanyi "mengheningkan cipta" di depan kelas, bareng sama beberapa temen yang laen, belom kelar lagunya abis, ketawa. Disuruh ulang lg dari awal, lagi baru sepotong, ketawa lagi. Ulang lagi. Sampe akhirnya serius soalnya udah capek ketawa.

Kalo urusan gitar, jaman itu Oksi boleh diadu lah. Sempet dapet gelar best guitarist di salah satu lomba band antarsekolah. Padahal waktu itu bawain lagu kebangsaan setiap band yang baru belajar (lagu andalan band kita LOL!) - Sweet Child O' Mine.

Saking lengket sama Oksi, kalo lagi maen bola saya suka iseng. Kalo kebetulan dia lagi jadi tim musuh, saya sering pura-pura bisik "ssst!" minta dioper sama dia, dibantu dengan matanya yang kurang tajem, bola mengarah ke kaki saya. "Anjeeeeng lo seeel!" teriak histeris sambil ketawa.

Sejak sibuk sama kuliah masing-masing, udah jarang banget ketemu Oksi, belom tentu sekali dalem seminggu, kadang kalo lagi ada ajakan maen bola bareng, kalo enggak ada ya dirumah masing-masing sibuk sama urusannya masing-masing. Well, I just hope you're doing great on your study, be safe, and cheers! PS: Kalo diliat dengan seksama, itu matanya mirip boneka! heran juga bisa begitu.


Wednesday, November 17, 2010

Editorial

Baru kemarin saya baca editorial sebuah koran yang membahas mengenai updates atau perkataan seseorang di twitter atau sosial media lainnya. Apa yang dibahas di editorial itu emang soal topik hangat tentang "salaman" salah satu Pak Menteri kita. Disini saya bukan mau ikut memperkeruh masalah salaman itu, tapi apa yang ditulis di editorial itu cukup masuk akal. Beberapa orang menggunakan twitter atau facebook untuk mengungkapkan sejumlah emosi mereka saat mengakses situs tersebut-atau malah sengaja mengakses situs tersebut buat menuliskan emosinya-, tapi sayangnya tidak semua orang bisa mengontrol emosi atau berpikir apa yang akan terjadi setelah mereka mencet tombol enter.

Status updates itu menjadi salah satu media untuk mengiklankan diri kita sendiri, saya setuju dengan itu. Apa yang kita tulis, mewakilkan beberapa karakteristik pribadi kita dalam kehidupan, bahkan karakteristik negatif juga bisa tersirat di dalam beberapa status updates seseorang. Masih ingat betul beberapa waktu lalu, seorang teman di dalam friend list facebook saya menuliskan - kira kira begini isinya - "Maaf, papa belum bisa menjadi ayah yg terbaik buat kamu nak." Kontan saya ketawa. pikiran saya tertuju pada kata "belum bisa" ya kalo belum bisa memang harus bisa. Lagipula emang ada orang lain yang mau jadi bapak dari anakmu? hihihihihi.

Ada juga yang updates-nya semacem cari perhatian dengan tulisan yang tidak penting. "Can u hear me crying", - oke I can't since you just write. "Shit lah, bangke!" - no comment. "Gila, lelet bgt abang rujak nya" - kalo ngebut jempol ikut ke-rujak neng. Nope, semua itu cuma pendapat saya, gak beneran saya tulis di situs kok :D..

Coba dimengerti, setiap orang itu lebih gampang nangkep berita negatif ketimbang hal-hal yang baik dari orang lain, atau pemahaman lainnya setiap orang lebih gampang cari kesalahan orang lain daripada liat sisi baiknya. Emang gak semua updates isinya negatif, tapi dari pemahaman itu, orang akan lebih gampang inget, oh dia yang makan rujak isi jempol orang. Image diri jadi ditangkep sama orang lain yang jelek-jeleknya aja. Hancur dunia Periklanan.

Beda dengan facebook, twitter lebih terbuka. Kalo di facebook, cuma orang yang udah temenan sama kita yang bisa liat status, kalo di twitter, once you not protect your account, its going to the entire world honey.

I Will Live My Life

No I'm not saying I'm sorry
One day maybe we'll meet again
No I'm not saying I'm sorry
One day maybe we'll meet again
No no no no

I will never forget
No no
I will never regret
No no

I will live my life

30STM

Monday, November 1, 2010

Jalan Gembira Batik Indonesia

Menteri Pemuda dan Olah Raga, Bapak Andi Mallarangeng bersama dengan panitia "Jalan Gembira Batik Indonesia" membuka acara Jalan Gembira di Silang Merdeka Barat Daya Monas, Minggu (31/10). Acara ini merupakan gabungan acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia serta Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu.

Bapak Andi Mallarangeng, ikut berjalan bersama ribuan peserta Jalan Gembira Batik Indonesia yang melewati rute dari Monas menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan kembali lagi ke Monas. Acara ini juga dianugerahkan oleh MURI sebagai kegiatan jalan bersama dengan menggunakan batik dengan jumlah peserta terbanyak.


Ratusan siswa dari berbagai sekolah menengah membawa kain batik yang panjangnya lebih dari 400 meter dalam acara ini. Kain batik tersebut melebihi panjang Bundaran Hotel Indonesia.



Parade Batik dari Solo Batik Carnival ikut memeriahkan acara Jalan Gembira Batik Indonesia yang digelar disepanjang Jl. Thamrin, Jakarta