Sunday, December 5, 2010

Roy Wicaksono: Kalo Bukan Kita, Siapa Lagi?

Saya berani bertaruh, apa saja yang anda tanyakan soal musik dapat dijawab oleh pria ini. Musik bisa dibilang sebagian dari hidupnya, segala sesuatu dituangkan ke dalam playlist yang ia dengarkan dalam kesehariannya.

Roy Wicaksono lahir tanggal 28 Maret 1989, sebagai seseorang yang baru berumur 21 tahun, pengetahuannya tentang musik sangat luas, apalagi pengetahuan tentang musik pada era 1960 sampai dengan 2000. Awalnya Roy tertarik dengan musik karena dorongan ibunya yang senang karaoke dirumah, dengan kegemaran itu, Roy mulai mengenal lagu Ticket to Ride - The Beatles yang sering dinyanyikan oleh ibunya saat ia berumur 5 tahun! pada dasarnya anak berumur lima tahun itu senang dengan kesenian, awalnya musik, ikut bernyanyi bersama ibunya seolah ia tidak puas, rasa kegemaran akan kesenian itu kemudian ia wujudkan dalam bentuk tari. Bahkan, ia masih menyimpan enam kaset video yang semua isinya adalah rekamannya sewaktu menari-nari. Ketika umur lima tahun, saya belum terlalu kenal dengan musik, sedangkan Roy sudah mengenal The Beatles, Michael Jackson, dan Bon Jovi!
Untuk urusan musik dalam negeri, Dewa 19 adalah satu-satunya musisi yang ia gemari. Awalnya ketika dalam suatu pelajaran di sekolah dasar, ia diminta untuk bernyanyi dalam sebuah ujian, dia bingung, gak tau mau nyanyi lagu apa. Saat itu Ia sangat takut jika ada ujian yang mewajibkan Ia untuk bernyanyi di depan kelas, pernah suatu waktu saking takutnya, Ia muntah sebelum maju ke depan kelas. Akhirnya Ia putuskan untuk menyanyikan lagu Halo Halo Bandung. Teman berikutnya (Endang) membawakan lagu Roman Picisan dari Dewa 19, Roy heran. Seisi kelas turut bernyanyi bersama Endang sampai lagu itu habis, bahkan gurunya meminta Endang untuk menyanyikan satu lagu lagi, pilihannya jatuh pada Dua Sedjoli. Setelah itu Roy pulang dan membeli album milik Dewa 19 bertajuk Bintang Lima.

Roy hafal dengan setiap nama personil dari sebuah grup band, atau bahkan tahun terbentuknya grup band tersebut, hal ini bukan sengaja ia hafal, prinsipnya, apa yang ia suka tentu akan dicari dulu sejarahnya, sehingga kalo ada yang bertanya tentang suatu band, ia bisa menjelaskan dari hal yang paling menarik dari band tersebut. Saya pribadi pernah mendengar cerita tentang bagaimana The Tielman Brothers dulunya lebih populer ketimbang The Beatles, dan menurut pandangannya, The Beatles justru meniru gaya rock n roll Tielman Brothers! Orang ini sungguh seperti kamus musik berjalan!

Salah satu alasan kenapa ia begitu suka dengan musik, dan mengerti bagaimana sejarahnya para musisi terungkap pada judul posting ini. "Kalo bukan kita siapa lagi mas yang mau ngasih tau ke anak cucu kita, kalo dulu itu ada seorang Iwan Fals dengan baladanya yang terkenal? kalo ada Axl Rose yang tidak suka difoto dengan menggunakan blitz? kalo ada Ahmad Albar dengan suara nya yang khas?" Kira-kira begitu yang ia ungkapkan kepada saya. Tidak hanya sebagai penikmat musik, ternyata ia juga punya misi. Misi untuk terus melestarikan keberagaman musik yang ada di dunia, khususnya di Indonesia. Salut!








Ini adalah sejumlah catatan The Best Artist pada Era-nya versi Roy Wicaksono.

50's : Elvis Presley
60's : The Beatles, Koes Plus
70's : Led Zeppelin, God Bless
80's : Duran Duran, Vina Panduwinata
90's : Nirvana, Dewa 19
00's : Lady Gaga, Peterpan.


1 comment:

mscomplaint said...

foto yg lg baca playboy, coba tangan1nya dibawah,+ idup, tuh! Bagus ulasannya, bikin gw baca smp abis:)