Sebelumnya, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan. Libur Lebaran kemarin saya habiskan dengan perjalanan bersama keluarga menuju ke Bali dan Lombok. Siapa yang tak kenal Bali, dari bandara yang sempit, hingga macetnya kawasan Pantai Kuta. Tujuan utama liburan saya sebenarnya adalah ke Lombok, sebuah pulau yang belum pernah saya injak sebelumnya.
Saya sempat bermalam di Bali sebelum berangkat menuju Lombok, jalan-jalan di sepanjang jalan Legian, beruntung ada agen travel yg menyediakan layananan antar dari Bali sampai ke Lombok. Tepatnya di Jl. Poppies Lane 2, kami sekeluarga membeli paket perjalanan. Dengan membayar Rp 140.000/orang kami dijemput di hotel, diantar ke Pelabuhan Padang Bai, dijemput di Pelabuhan Lembar, diantar sampai Sengigi.
Bali dan Lombok jaraknya hanya sebesar kuku jari kalau lihat dari peta, perjalanan murah meriah saya dimulai dari pelabuhan Padang Bai yang ada di Bali menuju Pelabuhan Lembar di Lombok. Perjalanan dengan ferry lambat menempuh jarak "kuku jari" ini bisa membuat kuku saya habis saya gigit. Kurang lebih 4 jam saya diombang ambing diatas ferry KMP Marina Segunda. Murah sih, tiket orang dewasa hanya Rp 36.000 untuk sekali jalan (sudah termasuk dalam jasa travel), tapi saya kapok untuk jalan yg kedua kalinya.
Saya sempat bermalam di Bali sebelum berangkat menuju Lombok, jalan-jalan di sepanjang jalan Legian, beruntung ada agen travel yg menyediakan layananan antar dari Bali sampai ke Lombok. Tepatnya di Jl. Poppies Lane 2, kami sekeluarga membeli paket perjalanan. Dengan membayar Rp 140.000/orang kami dijemput di hotel, diantar ke Pelabuhan Padang Bai, dijemput di Pelabuhan Lembar, diantar sampai Sengigi.
Bali dan Lombok jaraknya hanya sebesar kuku jari kalau lihat dari peta, perjalanan murah meriah saya dimulai dari pelabuhan Padang Bai yang ada di Bali menuju Pelabuhan Lembar di Lombok. Perjalanan dengan ferry lambat menempuh jarak "kuku jari" ini bisa membuat kuku saya habis saya gigit. Kurang lebih 4 jam saya diombang ambing diatas ferry KMP Marina Segunda. Murah sih, tiket orang dewasa hanya Rp 36.000 untuk sekali jalan (sudah termasuk dalam jasa travel), tapi saya kapok untuk jalan yg kedua kalinya.
Urusan kuliner? tetap bagi saya makanan di Pulau Jawa tidak ada tandingannya, beberapa makanan khas Lombok yang terkenal seperti Ayam Taliwang menurut lidah Chinese saya hanya terasa lada yg buanyaak! sempat pula makan bakso, lagi-lagi rasa yang paling dominan adalah lada. Sudah, nikmati saja namanya juga liburan, yuk saya ajak main di Senggigi, pasir halus, sepi, dan bersih! serta Pura Batu Bolong yg berdekatan dengan pantai.
Puas main di pantai, esoknya saya berkunjung ke air terjun di daerah Gangga, Lombok. Jaraknya yang jauh, serta fasilitas jalan yang belum memadai membuat wisata ini kurang digemari para wisatawan, cuma ada saya dan keluarga, serta sekelompok turis mancanegara yg jumlahnya tidak lebih dari 6 orang.
Saya sudah bilang, saya kapok naik ferry untuk kembali ke Bali, jadi lebih baik naik pesawat, walau lebih mahal, tapi bisa hemat waktu perjalanan. Naik pesawat dari Bandara Internasional Selaparang di kota Mataram hanya menempuh waktu 30 menit untuk sampai di Bandara Ngurah Rai. Kembali di Bali, saya sempatkan berwisata di Bali Safari and Marine Park di daerah Gianyar.